Sabtu, 06 Oktober 2012

HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVINDU DAN SOSIAL


A.      HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVINDU DAN SOSIAL
Unsur-unsur hakikat manusia  terdiri dari hal-hal berikut.
-    Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa.
-     Sifat kodrat terdiri atas mahluk individu dan sosial.
-     Kedudukan kodrat terdiri atas mahluk berdiri sendiri  dan mahluk tuhan .

Berdasarkan  pembedaan demikian  maka manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial adalah hakikat manusia berdasar sifat-sifatkodrat yang melekat pada dirinya.Berdasarkan unsur hakikat manusia di atas,notonagoro (1975)mengatakan  bahwa sebagai mahluk individu dan mahluk sosial merupakan sifat kodrat dari manusia.
1.       Manusia sebagai mahluk individu
Individu berasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan  sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang dapat dibagi, melainkan  sebagai kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia, demikian pendapat  Dr.A.Lysen.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai mahluk individu tidak hanya bermakna  kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khass dengan corak keperibadiannya, termasuk kemampuan kecakapannya. Dengan demikian, manusia sebagai individu  merupakan pribadi yang terpisah,berbeda dari pribadi lain.

Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor. Mengenai  hal tersebut  ada tiga pandangan yaitu:
a.       Pandangan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu  sendiri,seperti bakat dan potensi ,termasuk pula hubungan atau kemiripan  dengan orang tuanya
b.       Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan .
c.       Pandangan  konverensi  yang bmenyarakan  bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor diri indivindu dan lingkungan.


Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasrnya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah paham individualism. paham  individualism menekankan  pada kekhususan,martabat,hak, dan kebebasan orang perorang.


2.Manusia sebagai mahluk sosial

Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri . manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Hal ini disebabkan  manusia dalam  memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat  memenuhi nya sendiri .ia akan bergabung dengan manusia lain membentuk kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan tujuan hidup. Berdasarkan proses diatas, manusia  lahir dengan  keterbatasan, dan secara naruliah manusia membutuhkan hidup dengan  manusia lainnya. Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan  dalam suatu masyarakat terkecil yaitu keluarga . keluarga  terbentuk karena  adanya pergaulan antaranggota sehinga  dapat dikatakan bahwa berkeluarga  merupakan kebutuhkan  manusia.
Adapun  hyang menyebabkan  manusia  selalu hidup  bermasyarakat  antara lain  karena adanya  dorongan  kesatuan  biologis yang terdapat dalam  naluri manusia  misalnya:
a.       Harsat yang memenuhi  keperluan makan dan minum.
b.      Harsat untuk membela diri.
c.       Harsat untuk mengadakan keturunan.


Dalam  kenyataannya  kita melihat orang memburu hewan, menangkap ikan, bercocok tanam dan sebagainya  dilakukan secara bersama-sama.
Sejak manusia dilahirkan ,ia mempunyai dua keinginan pokok yaitu:
a.       Keinginan umntuk menjadi satu dengan manusia sekelilingnya.
b.       Keinginan umntuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Manusia sebagai mahluk  sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain (masyarakat). Paham yang mengembangkan  pentingnya aspek  sosial  kehidupan manusia  adalah sosialisme memberikan nilai lebih pada  manusia sebangai  mahluk  sosial .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar