Kamis, 11 Oktober 2012

SEJARAH KARTOGRAFI


Sejarah Kartografi

Kartografi berasal dari kata yunani kuno Χάρτης chartes atau charax yang berarti selembar kertas papyrus dan graphein yang berarti menulis. Kartografi adalah pembelajaran dan praktik dalam membuat peta. Di dalamnya tergabung berbagai aspek yang mencakup ilmu pengetahuan (sceince), estetika (aesthetics), teknik, dan berdiri di atas keyakinan bahwa kenyataan yang ada di sekitar kita (reality) dapat dimodelkan dalam berbagai cara yang memungkinkan informasi ruang (spatial) dapat dikomunikasikan secara efektif.

Peta yang paling tua masih diperdebatkan karena definisi peta sendiri tidaklah jelas dan karena beberapa artifak kuno yang dianggap sebagai peta bisa jadi merupakan sesuatu yang lain. Sebuah lukisan tembok yang mungkin menggambarkan kota kuno bangsa Anatolia yang bernama Çatalhöyük (dulu dikenal sebagai Catal Huyuk atau Çatal Hüyük) diperkirakan ada sejak 7000 SM (7th millennium BCE). Selain itu ada sebuah lukisan tembok yang dibuat oleh bangsa Minoa yang bernama "Rumah Sang Laksamana" (House Of The Admiral) yang diperkirakan dibuat pada 1600 SM yang menggambarkan sebuah komunitas pinggir pantai dalam perspektif oblique. Lalu ada juga sebuah ukiran peta kota suci bangsa Babylonia yaitu Nippur yang dibuat pada periode Kassite (abad 14-12 SM). Peta dunia tertua yang masih ada hingga sekarang adalah peta dunia buatan bangsa Babylonia yang dibuat pada abad ke 9 SM. Salah satunya menggambarkan Babylonia di sungai Euphrats yang dikelilingi oleh daratan Assyria, Urartu, dan beberapa kota lainnya yang juga dikelilingi oleh "sungai pahit" (bitter river, Oceanus) yang memiliki tujuh pulau disekitarnya. Pihak lain menggambarkan Babylon terletak lebih jauh lagi ke arah utara dari pusat dunia.

Bangsa Yunani kuno dan Roma juga membuat peta, dan peta terakhir yang mereka buat adalah Anaximander pada abad ke 6 SM. Di abad ke 2, Ptolemy membuat risalahnya tentang kartografi yang berjudul Geographia. Risalah ini mengandung peta dunia Ptolemy yang kemudian membuat masyarakat barat (Ecumene) mengenal dunia. Sejak abad ke 8, sarjana - sarjana dari Arab menerjemahkan hasil kerja para geografer Yunani (Greek Geographers) ke dalam bahasa arab.

Di masa Cina kuno, literatur geografis ada sejak abad ke 5 SM. Peta cina tertua yang masih ada berasal dari negara bagian Qin pada abad ke 4 SM pada masa Warring States Period. Di dalam buku Xin Yi Xiang Fa Yao yang diterbitkan pada 1092 oleh ilmuwan Cina Su Song, terdapat sebuah peta bintang dalam proyeksi silindris equidistant (equidistant cylindrical projection). Walaupun metode pemetaan tersebut sudah ada sebelum buku tersebut diterbitkan, pengaruh besar peta buatan Su Song tetap ada karena merupakan peta bintang tertua yang dicetak (printed form).

Bentuk awal kartografi di India memiliki lokasi bintang kutub (Pole Star) dan konstelasi lain yang digunakan. Peta ini mungkin sudah digunakan sejak awal Common Era untuk keperluan navigasi.

Mappa Mundi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peta dunia yang dibuat oleh orang-orang Eropa jaman pertengahan (Medieval Europeans). Setidaknya sebanyak 1.100 mappa mundi selamat dari jaman pertengahan (middle ages). Sebanyak 900 buah dari mappa mundi tersebut mengilustrasikan manuskrip, memiliki hubungan satu sama lain, dan sisanya merupakan dokumen yang berdiri sendiri.

Seorang geografer Arab, Muhammad Al-Idrisi, membuat atlas jaman pertengahan yang bernama Tabula Rogeriana pada tahun 1154. Beliau menggabungkan pengetahuan tentang Africa, lautan India, dan daerah timur jauh (Asia) yang dikumpulkan oleh pedagang dan penjelajah Arab yang informasinya merupakan warisan dari geografer terdahulu untuk membuat peta dunia paling akurat pada masanya. Peta buatannya merupakan yang paling akurat hingga 3 abad ke depan.

Pada jaman penjelajahan (Exploration Age) dari abad ke 15 hingga 17, kartografer-kartografer Eropa menyalin peta-peta yang sudah ada sebelumnya (sebagian sudah diberikan secara turun-temurun selama berabad-abad) dan menggambarkan peta mereka sendiri berdasarkan pengamatan yang dilakukan para penjelajah dan teknik survey yang baru. Penemuan kompas magnetik, teleksop, sextant, memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Pada tahun 1492 seorang kartografer Jerman, Martin Behaim, membuat globe bumi tertua dan masih ada hingga sekarang.

Johannes Werner memperbaiki dan mempromosikan proyeksi peta Werner (Werner map projection). Pada tahun 1507, Martin Waldseemüller memproduksi peta dunia globular dan 12 panel besar peta dunia yang bernama Universalis Cosmographia dan menggunakan nama Amerika untuk pertama kalinya. Seorang kartografer Portugal bernama Diego Ribero adalah penulis planisphere pertama dengan garis equator yang bergradasi (gradated). Kartografer Italia Battista Agnese membuat setidaknya 71 manuskrip atlas dari chart laut (sea charts).

Karena kartografi yang sudah sejak lama diketahui memiliki banyak kesulitan fisik, para pembuat peta sering mengambil bahan referensi dari hasil kerja kartografer dahulu tanpa mencantumkan nama sumber. Contohnya adalah salah satu peta Amerika Utara yang paling terkenal yaitu "peta berang-berang" (Beaver Map) yang dipublikasi oleh Hermann Moll pada tahun 1715. Peta ini adalah salinan sepenuhnya dari peta yang dibuat oleh Nicolas de Fer yang dibuat pada tahun 1698. Ternyata de Fer juga menyalin gambar-gambar yang pertama kali muncul dalam buku-buku yang dibuat oleh Louis Hennepin pada 1697 dan François Du Creux pada 1664. Pada abad ke 18, para pembuat peta mulai mencantumkan nama sumber dengan kalimat "After [pembuat asli] on the work".


1. AWAL MULA
Geografi merupakan salah satu ilmu yang mengikuti sejarah perkembangan manusia. Manusia mengenal tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya, yang pada awalnya hanya tersimpan pada pada otaknya atau yang biasa disebut peta mental.  Perkembangan selanjutnya adalah manusia mulai menggambarkan lingkungan sekitarnya pada suatu bidang atau yang disebut dengan peta sketsa yaitu peta tanpa proyeksi dan skala.

2. ZAMAN PRASEJARAH
Peta tertua ditemukan ketika dilakukan penggalian reruntuhan kota Gasur, Babilonia, berupa sebilah lempeng kecil tanah liat dan diperkirakan dibuat sekitar 2500 tahun sebelum masehi
Peta generasi kedua ditemukan di Mesir, yang digambarkan diatas lembaran kertas yang terbuat dari kulit. Peta ini memperlihatkan persil-persil tanah pertanian yang terdapat di sekitar lembah sungai Nil dan lokasi-lokasi tambang emas pada masa pemerintahan Rameses II (1292 - 1225 tahun sebelum masehi).
Bangsa Yunani menggunakan sistem koordinat segi-empat untuk pembuatan peta-petanya sekitar 300 tahun sebelum masehi. Mereka melakukan serangkaian pengamatan hingga didapat bukti-bukti yang menyatakan bahwa bentuk bumi itu tidak datar, tetapi bulat.
Ilmuwan Yunani juga memperkenalkan konsep-konsep bumi bulat dengan kutub-kutubnya, garis katulistiwa, sistem koordinat Lintang dan Bujur, sistem proyeksi peta, dan hitungan dimensi-dimensi bumi.
Perkembangan perpetaan dan diskripsi wilayah selanjutnya lebih didasarkan atas berbagai kepentingan, seperti untuk perang dan pajak serta pelayaran.

3. ZAMAN ARAB ISLAM
Bangsa Arab Islam memimpin dalam dunia Geografi dan Kartografi pada abad pertengahan. Banyak karya Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab hingga ilmu Geografi berkembang pesat.
Idrisi yang diangkat sebagai penasihat dan pengajar di Istana oleh Raja Sicilia, Roger II pada 1154, Idrisi membuat globe (bola dunia) pertama kali yang terbuat dari perak seberak 400 kg memuat tujuh benua, danau dan sungai, kota, gunung, dataran, rute perjalanan dan catatan ketinggian. Ia juga mengarang suatu kitab yang menggambarkan bentuk bumi yang bulat dan mengambang diangkasa seperti kuning telur. Juga menjelaskan tentang iklim, lautan dan dataran serta penjelasannya secara terinci.
Untuk mengormati jasa-jasa Idrisi, maka perangkat lunak yang dikembangkan oleh Universitas Clark di Amerika Serikat diberi nama “IDRISI”. Buku buku karangan beliau masih terus diburu ilmuwan sampai pada awal abad 20.

4. ZAMAN PERKEMBANGAN EROPA
Ilmuwan Eropa mengembangkan perpetaan pada abad 15 setelah menterjemahkan karya ilmuwan Yunani dan ilmuwan Islam. Perkembangan lebih lanjut pada awal abad 19, dimana perpetaan banyak digunakan untuk menyampaikan informasi geografis untuk tujuan pengembangan dan perencanaan. Hal ini dilakukan dengan cara mengkompilasikan berbagai informasi geografis untuk mendapatkan informasi baru yang dibutuhkan. Tahap inilah dianggap sebagai awal mula sistem informasi geografis secara manual.

5. KOMPUTER AWAL
Perkembangan pesat komputer pada pertengahan abad 20 turut mempengaruhi perkembangan SIG kearah digitalisasi. Di awal 1960-an, potensi komputer elektronik telah dikenal di Kanada dan Amerika Serikat. Pada 1963, sistem informasi Geografis Kanada (CGIS: Canadian Geographic Information System) mulai beroperasi dan kemudian menjadi SIG sesungguhnya yang pertama di dunia. Dua tahun kemudian, di Amerika Serikat sistem serupa (MIDAS) juga mulai digunakan untuk memproses data-data sumberdaya alam.
Pada tahun 1970-an hingga 1980-an, berbagai sistem telah berevolusi untuk menggantikan komputasi Kartografi manual. Sistem produksi banyak tersedia di akhir 1970-an dan pengembangan sistem ini dilanjutkan hingga 1980. Walaupun demikian, di awal 1990-an, pendekatan yang sempurna terhadap beberapa tugas‑tugas Kartografi masih belum ditemukan.

6. ZAMAN PERKEMBANGAN KOMPUTER PC DESKTOP
Penyebaran PC memacu operasi-operasi user-friendly dan program-program yang mampu dalam memproses pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya tak terbayangkan.
Peningkatan kapasitas kemampuan hitungan prosesor mikro mengakibatkan maraknya pemrosesan citra dijital satelit dan raster lainnya secara komersial pada pertengahan 1980-an.
Sistem-sistem perangkat lunak telah dikembangkan dengan cepat. Sistem-sistem basisdata relasional, seperti dBase dan Oracle yang pertama kali muncul pada akhir 1980-an, sangat berguna di dalam pemrosesan data Geografi.
Pada tahun yang sama, kemampuan komputasi pemroses mikro telah diadopsi untuk berbagai perangkat mulai dari perangkat bantu rumah tangga, mesin‑mesin mobil, hingga penggunaannya di dalam SIG.

7. ZAMAN KOMPUTER MUTAKHIR
Kemampuan perhitungan komputer saat ini yang semakin baik menyebabkan perkembangan SIG yang demikian hebat. Perkembangan perangkat lunak SIG semakin baik, sehingga mudah untuk mendapatkan berbagai Program SIG. Teknologi penyediaan data yang semakin baik, baik data digital spasial maupun data digital non spasial. Berbagai alat penunjang untuk pekerjaan SIG semakin murah dan tersedia dalam banyak jenis, seperti perkembangan kartu grafis, memory modul, hard disk, berbagai perangkat komunikasi dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar